Jumat, 05 September 2014

Tradisi Acara Ngaben Bali

Tradisi Acara Ngaben Bali,Ngaben adalah tradisi masyarakat Bali yang sebagian besar beragama Hindu, Masyarakat bali menganggap Roh masih hidup meskipun jasadnya sudah meninggal. Ngaben sendiri juga disebut upacara Pitra Yajna yaitu upacara khas untuk mengurus jasad seseorang yang sudah meninggal, sering kita melihat di Film-film India atau yang terkenal dengan Bollywood ini , menampilkan bagaiamana proses kremasi sampai pada proses pembakaran jasad seseorang yang sudah meninggal dunia, seperti itulah gambaran tentang upacara ngaben ini.

Tradisi Ngaben Bali

Ada anggapan keliru tentang Ngaben ini yang berkembang di masyarakat, sebagian menganggap bahwa ngaben ini adalah pemborosan, dalam artian hanya orang berduit saja yang bisa melakukan upacara ini, sehingga banyak orang-orang yang taraf hidupnya menengah kebawah sering tidak melakukan Ngaben, tiada lain karena mereka tidak ada biaya untuk upacara tersebut, padahal konsep sebenarnya bukanlah seperti anggapan itu, karena ada pula Ngaben yang dilakukan dengan sederhana, jenis-jenis Ngaben yang sederhana ini adalah : Swasta, Pranawa, dan Mitrayadna, untuk upacara ngabeyang besar ada wedhana, sawa, dan sawa prateka.

Secara garis besar Ngaben ini adalah upacara pembakaran mayat, upacara ini dimaksudkan untuk memutuskan hubungan kecintaan roh (atma) dengan jasad kasarnya untuk diantar menuju alam pitara,  tempat untuk proses pembakaran ini dinamakan pemasmian dengan area tunon. Ada sebuah pendapat yang mengatakan bahwa Ngaben berasal dari kata “ngapi’ dan karena pengaruh sufiks “an’ menjadi ‘ngapen’ lambat laun mengalami perubahan fonem “p” menjadi “b” sehingga jadilah istilah Ngaben yang berarti menuju api.

Dari upacara Ngaben ini sebenarnya terdapat 2 jenis api yang digunakan masing-masing yaitu:
Api sekala : Api yang digunakan untuk membakar jasad atau orang yang meninggal
Api Niskala : yaitu api yang berasal dari sang pemuput karya (Weda Sang Sulinggih) yang membakar kekotoran yang melekat pada diri roh , proses ini juga disebut “mralina”
Terlepas dari perbedaan tentang dari mana Istilah Ngaben ini berasal, kita harus mengakui bahwa Ngaben ini adalah upacara adat yang ada di Indonesia , patut kita ketahui, kita pelajari, dan kita lestarikan .

Berlangganan