Desa
Blimbingsari terletak persis seperti membujur dari timur ke barat, yang
sebagiannya adalah dataran rendah dan sebagian lagi adalah daerah
dataran tinggi berupa pegunungan dan perbukitan yang berada disebelah
utara. Blimbingsari adalah nama sebuah desa yang sudah sangat dikenal
oleh sebagian orang lokal maupun manca negara, juga berbagai kalangan
karena memiliki perpaduan budaya yang bisa dikatakan unik tetapi juga
yang tidak kalah menarik. Ketahui dulu ulasan berikut agar kita semakin
kaya akan pengetahuan tentang alam Indonesia.
Desa Blimbingsari ini termasuk salah satu desa yang ada di Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana - Bali, yang juga merupakan desa dengan mayoritas penduduknya yang beragama Protestan. Suasana Bali masih terasa sangat kental di desa ini, dan terdapat dua bangunan Gereja yang sangat besar yaitu di banjar blimbingsari dan di banjar ambyarsari yang berupa ornamen ukiran-ukiran di antara sudut-sudut gereja yang sangat menciri khaskan budaya Bali, demikian pula dari cara masyarakatnya untuk memberi nama pada anak-anak mereka seperti I, Putu, Made, Nyoman dan Ketut juga sudah tidak asing didengar. Pada setiap hari raya kristiani serta perayaan hari raya lainnya, masyarakat disini begitu sangat antusias sekali untuk memasang sebuah penjor, bahkan muncul anggapan jika masyarakat tidak memasang penjor di hari raya akan terkesan kurang semarak. Bukan itu saja, pada saat mengadakan acara kebaktian di gereja pun, umat kristiani ini harus datang dengan menggunakan pakaian adat Bali seperti kemben, kebaya bali, udeng dan sebagainya yang demikian pula sama halnya para pendeta ketika akan membacakan firman / memimpin acara kebaktian dengan menggunakan Bahasa Bali dan yang sangat mencirikan adat Bali disini adalah memakai gambelan Bali sebagai alat untuk mengiring Liturgi atau pujian-pujian. Hal inilah yang menjadi salah satu daya tarik wisatawan untuk melihat lebih dekat bagaimana perpaduan budaya itu terjadi.
Selain itu, yang menjadi daya tarik wisatawan baik dari manca Negara maupun lokal adalah keindahan desa Blimbingsari dan ramah tamahan masyarakatnya. Saat ini di desa tersebut sedang dibangun suatu tempt untuk wisata yaitu Grojogan, berbagai hal juga telah dilakukan oleh prebekel dari desa Blimbingsari beserta para staf desa yang juga membantu untuk memberikan nilai lebih bagi wisatawan yang datang ke Blimbingsari.
Desa Blimbingsari ini termasuk salah satu desa yang ada di Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana - Bali, yang juga merupakan desa dengan mayoritas penduduknya yang beragama Protestan. Suasana Bali masih terasa sangat kental di desa ini, dan terdapat dua bangunan Gereja yang sangat besar yaitu di banjar blimbingsari dan di banjar ambyarsari yang berupa ornamen ukiran-ukiran di antara sudut-sudut gereja yang sangat menciri khaskan budaya Bali, demikian pula dari cara masyarakatnya untuk memberi nama pada anak-anak mereka seperti I, Putu, Made, Nyoman dan Ketut juga sudah tidak asing didengar. Pada setiap hari raya kristiani serta perayaan hari raya lainnya, masyarakat disini begitu sangat antusias sekali untuk memasang sebuah penjor, bahkan muncul anggapan jika masyarakat tidak memasang penjor di hari raya akan terkesan kurang semarak. Bukan itu saja, pada saat mengadakan acara kebaktian di gereja pun, umat kristiani ini harus datang dengan menggunakan pakaian adat Bali seperti kemben, kebaya bali, udeng dan sebagainya yang demikian pula sama halnya para pendeta ketika akan membacakan firman / memimpin acara kebaktian dengan menggunakan Bahasa Bali dan yang sangat mencirikan adat Bali disini adalah memakai gambelan Bali sebagai alat untuk mengiring Liturgi atau pujian-pujian. Hal inilah yang menjadi salah satu daya tarik wisatawan untuk melihat lebih dekat bagaimana perpaduan budaya itu terjadi.
Selain itu, yang menjadi daya tarik wisatawan baik dari manca Negara maupun lokal adalah keindahan desa Blimbingsari dan ramah tamahan masyarakatnya. Saat ini di desa tersebut sedang dibangun suatu tempt untuk wisata yaitu Grojogan, berbagai hal juga telah dilakukan oleh prebekel dari desa Blimbingsari beserta para staf desa yang juga membantu untuk memberikan nilai lebih bagi wisatawan yang datang ke Blimbingsari.
